Masih banyak orang yang bingung untuk memilih KPR konvensional atau syariah ketika berencana membeli rumah. KPR konvensional dan syariah pada dasarnya memiliki tujuan yang identik.
Dua jenis KPR tersebut dapat memudahkan calon pembeli untuk mendapatkan hunian yang mereka inginkan dengan mudah. Namun, sangat disarankan untuk tak tergesa-gesa saat memutuskan untuk memilih dua tipe KPR tersebut. Sangat penting untuk memahaminya dulu agar tak salah dalam memilih. Oleh karena itu, simak beberapa perbedaan KPR syariah dan konvensional berikut ini.
KPR Konvensional atau Syariah Mau Ambil yang Mana? Simak Perbedaannya
- Proses Transaksi
Proses transaksi adalah perbedaan pertama yang membedakan kedua tipe KPR tersebut. Jasa yang menyediakan KPR konvensional biasanya akan memberikan uang kepada nasabah. Sedangkan untuk jasa penyedia KPR syariah, barang akan diserahkan dalam bentuk rumah. Karena hunian tersebut sudah dibeli oleh pihak bank.
Kemudian pihak bank akan menjual rumah tersebut kepada nasabah dengan sistem pembayaran kredit. Pihak bank akan mendapatkan keuntungan yang sudah disepakati.
( Baca Juga: Cara Memasarkan Rumah Agar Cepat Laku Dalam Waktu Singkat )
- Suku Bunga
Bunga fix dibebankan KPR konvensional untuk beberapa tahun dan juga floating rate. Pada umumnya, tipe KPR yang satu ini tidak menentu jumlahnya. Pembeli bisa mendapatkan keuntungan dari floating rate. Namun bisa juga merugikan. Sedangkan KPR rumah syariah tidak ada sistem bunga. Karena, keuntungan yang didapatkan bank muncul dari margin yang telah disepakati.
- Tenor
Perbedaan KPR konvensional atau syariah rumah berikutnya adalah tenor selain suku bunga dan proses transaksi. Bagi Anda yang ingin mencari kredit hunian yang memberikan tenor dalam jangka waktu yang panjang, sangat disarankan untuk memilih KPR konvensional karena tenornya mulai dari 5 hingga 30 tahun. Sementara itu, untuk KPR syariah menawarkan tenor yang lebih pendek. Pembelian rumah dapat diangsur hanya dalam jangka waktu 5 hingga 15 tahun.
- Denda
Bank penyedia KPR konvensional atau syariah masing-masing memiliki peraturan soal denda. Pada umumnya, apabila nasabah KPR syariah terlambat melakukan pembayaran, sistem denda tidak akan dibebankan oleh pihak bank. Ada sejumlah masalah yang dapat didudukkan menggunakan sistem kekeluargaan. Sementara itu, sistem sita dan denda diberlakukan di KPR konvensional.
- Uang Muka dan Akad
Seperti yang di bahas di poin sebelumnya, jasa KPR konvensional atau syariah juga memiliki peraturan sendiri soal uang muka. Pada umumnya, KPR syariah memiliki persyaratan harus menyetorkan uang muka yang lebih tinggi. Sementara untuk KPR konvensional menawarkan uang muka lebih rendah bahkan hingga 0%. Lalu terkait akad, KPR syariah diterapkan menggunakan hukum Islam. Di bawah ini adalah tipe akad jual beli dalam Islam yang harus dipahami.
- Murabaha
Murabaha adalah akad jual beli. Jasa penyedia KPR syariah akan mengakuisisi hunian yang Anda impikan. Lalu pihak Bank akan menjualnya kepada Anda dengan harga yang telah disetujui bersama. Oleh sebab itu, angsuran jumlahnya tetap.
- Istishnaβ
Beda halnya dengan murabaha, jenis akad yang satu ini adalah pesan bangun. Akad ini diterapkan apabila Anda berencana untuk membeli hunian inden. Dalam hal ini diperlukan kewaspadaan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk memilih developer yang kredibel yang terpercaya. Anda harus memastikan pihak developer memiliki hubungan kerja sama
- Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah mutanaqishah yaitu akad yang melakukan sistem penerapan bagi hasil antara bank dengan pembeli rumah. Pembelian rumah yang disepakati akan dijalankan oleh kedua belah pihak. Sementara itu, biaya yang dibagi biasanya sudah disepakati kedua belah pihak. Kepemilikan rumah statusnya menjadi milik kedua belah pihak.
- Ijarah Muntahia Bi Tamlik
Akad yang satu ini adalah sewa beli yang mana nasabah menjadi pihak yang menyewa rumah yang diinginkan. Pembayaran biaya sewa setiap bulannya dibebankan sebagai pelunasan rumah. Setelah pelunasan rumah selesai, rumah tersebut akan dijual pihak bank kepada Anda.
Itu adalah beberapa jenis akad jual beli KPR konvensional atau syariah yang harus diketahui. Untuk itu, Anda memiliki keputusan untuk memilih KPR mana yang cocok untuk diterapkan demi memiliki rumah impian.
Alasan Memilih KPR Syariah atau Konvensional
KPR syariah dan konvensional memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Kedua sistem pembayaran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, kedua KPR tidak lebih baik dari yang lain.
- Rentang Waktu
KPR syariah adalah pilihan yang tepat jika Anda ingin melunasi cicilan KPR dalam rentang waktu pendek sekitar 1 hingga 15 tahun. Hal tersebut biasanya dilakukan karena tidak ingin terlalu lama berhutang pada pihak bank.
Oleh karena ituΒ KPR syariah dengan tenor pendek adalah cara lain untuk membeli sebuah hunian impian dengan KPR. Namun apabila cicilan setiap bulannya dirasa terlalu berat, maka sangat dianjurkan untuk memilih KPR konvensional. Karena KPR konvensional menawarkan rentang waktu yang cukup lama. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi cicilan setiap bulannya yang masih dapat ditutup.
- Besarnya Cicilan
Untuk dapat menentukan KPR mana yang tepat bagi Anda, ukurlah daya bayar. Besaran suku bunga yang ditawarkan oleh KPR konvensional fluktuatif. Oleh karena itu, persiapkan diri Anda apabila terjadi peningkatan suku bunga. KPR syariah adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang menginginkan kondisi yang stabil dan aman. Karena, angsuran KPR syariah di setiap bulannya tetap.
- Bebas Memilih Rumah
Apabila memilih KPR syariah, Anda akan mendapatkan kebebasan untuk memilih hunian mana yang ingin dibeli. Bahkan sejumlah KPR syariah menawarkan untuk tak meneruskan kredit pertama dan dapat memilih hunian lain yang sesuai dengan kebutuhan.
Beda halnya dengan KPR konvensional yang tak menawarkan fasilitas itu. Jika Anda ingin mengganti rumah yang ukurannya lebih besar suatu saat karena bertambahnya anggota keluarga, KPR syariah adalah pilihan yang tepat.
- Menyesuaikan dengan Kebutuhan
Yang perlu diperhatikan adalah skema KPR apapun tak masalah untuk dipilih. Namun hunian dan jumlah cicilan bisa disesuaikan dengan kemampuan budget. Sangat disarankan untuk memahami tipe KPR secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli rumah.
Memilih antara KPR konvensional atau syariah memang memerlukan pertimbangan yang sangat detail. Karena Anda harus memilih tipe kredit yang tepat bagi Anda dalam memiliki hunian yang diimpikan.
Mau KPR Coba Pertimbangkan Perumahan Casa de Ramos
Casa de Ramos adalah sebuah perumahan yang mengusung konsep mewah dan klasik. Namun jangan khawatir, karena perumahan ini juga masih terlihat desain modernnya. Ada dua tipe yang ditawarkan oleh perumahan ini yaitu tipe Jasmin dan tipe La Rosa.
Fasilitas di dalam huniannya pun cukup premium demi memanjakan penghuni seperti halaman yang luas, smart home system dan panel surya. Sementara itu, lokasi yang strategis membuat Casa de Ramos mudah diakses karena dekat dengan fasilitas transportasi MRT dan akses tol.
Rumah dekat Jakarta 2 miliyaran ini adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang sedang mencari hunian modern, mewah dan klasik. Jadi jika Anda masih bingung untuk memilih KPR konvensional atau syariah ketika berencana membeli rumah jangan lupa mempertimbangkan hal di atas.