Rate floating merupakan salah satu jenis suku bunga yang diberlakukan oleh bank dan bisa dipilih saat Anda akan mengajukan KPR. Seperti namanya floating rate yang berarti suku bunga pinjaman dapat berubah seiring perubahan kondisi pasar dan suku bunga acuan.
Karena itulah suku bunga ini cukup berisiko dibanding jenis suku bunga lainnya. Namun demikian tetap ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan. Sehingga hal ini bisa menjadi pertimbangan ketika Anda akan memutuskan mengambil cicilan KPR.
Cara Menghitung Floating Rate KPR dengan Tepat
Namun sebelum memutuskan mengambil KPR dengan menggunakan floating Rata. Maka lebih baik mengetahui terlebih dahulu cara menghitung floating rate KPR yang dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
- Tentukan Suku Bunga Awal
Langkah pertama dalam menghitung KPR rate floating adalah menentukan suku bunga awal yang ditawarkan oleh bank atau lembaga keuangan. Suku bunga ini akan menjadi acuan untuk periode tertentu, misalnya 1 tahun.
- Periksa Referensi Suku Bunga Acuan
Cara menghitung floating rate KPR 2023 adalah menggunakan suku bunga acuan yang biasanya diambil dari suku bunga dasar seperti BI Rate atau Suku Bunga Kebijakan Moneter Bank Indonesia. Pastikan Anda memantau perubahan suku bunga acuan selama masa pinjaman KPR.
( Baca Juga: Cara Membuat Playground Sederhana di Rumah )
- Hitung Suku Bunga Efektif
Dalam KPR rate floating, suku bunga efektif dapat berubah setiap periode, misalnya setiap 3 bulan atau 6 bulan. Hitunglah suku bunga efektif berdasarkan suku bunga awal dan suku bunga acuan yang berlaku pada periode tersebut. Perhatikan pula peraturan atau ketentuan dari bank terkait suku bunga efektif yang berlaku.
- Hitung Angsuran
Setelah mendapatkan suku bunga efektif, gunakan informasi tersebut untuk menghitung angsuran KPR. Hitung angsuran berdasarkan jumlah pinjaman, suku bunga efektif, dan tenor KPR (jumlah bulan dalam setahun).
Contoh Penghitungan Floating Rate
Misalkan Anda memiliki KPR dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 500.000.000, suku bunga awal 8% per tahun, dan tenor KPR selama 20 tahun (240 bulan). Jika suku bunga efektif berubah setiap 6 bulan, maka Anda harus mengetahui cara menghitung floating rate KPR dengan suku bunga efektif untuk setiap periode. Kemudian menghitung angsuran berdasarkan informasi tersebut.
Keunggulan KPR Floating Rate
- Fleksibilitas
KPR dengan suku bunga mengambang memberikan fleksibilitas karena suku bunga bisa berubah sesuai dengan kondisi pasar. Jika suku bunga turun, pembayaran cicilan juga dapat menurun, memberikan keuntungan bagi peminjam.
- Awalnya Lebih Rendah
Seringkali, suku bunga floating dapat lebih rendah daripada suku bunga tetap pada awalnya, sehingga mungkin mengurangi pembayaran cicilan pada awal masa pinjaman.
Kekurangan KPR Floating Rate
- Tidak Stabil
KPR dengan suku bunga mengambang bisa menjadi tidak stabil karena rentan terhadap fluktuasi pasar. Jika suku bunga naik, cicilan juga bisa meningkat, meningkatkan risiko pembayaran yang lebih tinggi bagi peminjam.
- Ketidakpastian
Karena suku bunga bisa berubah sewaktu-waktu, peminjam mungkin kesulitan merencanakan anggaran dan mengantisipasi pembayaran cicilan yang berfluktuasi. Hal inilah yang membuat konsumen biasanya menghindari jenis KPR ini meskipun ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan.
- Risiko Inflasi
Dalam situasi inflasi yang tinggi, suku bunga juga cenderung naik, meningkatkan beban pembayaran cicilan bagi peminjam. Belum lagi risiko gagal bayar akibat perekonomian negara tidak stabil, baik dari sisi penawaran dan permintaan.
Beberapa Alasan KPR Floating Rate Direkomendasikan
- Mudah Dipahami
Cara menghitung floating rate KPR mudah dipahami, sehingga sangat cocok untuk semua kalangan. Termasuk yang tidak mempunyai informasi yang memadai mengenai suku bunga pasar, tetapi ingin berpatokan pada bunga yang berlaku.
- Kemungkinan Adanya Penurunan
Floating rate lebih memungkinkan adanya penurunan tingkat suku bunga di masa yang akan datang.Β Suku bunga umumnya ditetapkan 1 β 2,5 % lebih rendah dari suku bunga tetap yang ditawarkan perusahaan.
Jadi walaupun floating rate meningkat, nilainya bisa lebih rendah dari suku bunga tetap. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk semua tenor pinjaman. Selain itu penurunan floating rate kemungkinan hanya terjadi setelah jangka waktu tertentu.
Perbedaan Floating Rate dan Fixed Rate KPR
Perbedaan antara Floating RateΒ KPR dan Fixed Rate KPR terletak pada jenis suku bunga yang diterapkan selama masa pinjaman. Dalam Floating Rate KPR, suku bunga dapat berubah sesuai fluktuasi pasar, sehingga cicilan bulanan bisa naik atau turun tergantung pada perubahan suku bunga. Sedangkan dalam Fixed Rate KPR, suku bunga tetap tidak berubah selama masa pinjaman, sehingga cicilan bulanan akan selalu konstan.
Fixed Rate KPR cocok bagi mereka yang ingin mengetahui cara menghitung floating rate KPR dan mengatur anggaran mereka dengan pasti karena cicilan tetap selama masa pinjaman. Namun, angka cicilan ini biasanya lebih besar daripada cicilan dalam Floating Rate.
Sementara itu, Floating Rate KPR dapat memberikan keuntungan jika suku bunga turun, karena cicilan bulanan akan berkurang. Namun, ada juga risiko jika suku bunga naik, karena cicilan bulanan akan meningkat. Pilihan antara kedua jenis suku bunga ini tergantung pada toleransi risiko dan preferensi finansial masing-masing individu.
Agar lebih yakin dalam mengambil keputusan, Anda bisa mendatangi konsultan keuangan maupun pengembang yang menyediakan opsi cicilan KPR. Dengan saran dan diskusi yang intensif, Anda bisa menentukan pilihan yang tepat.
Miliki Hunian di Casa De Ramos dengan Floating Rate KPR
Casa De Ramos adalah produk terbaik dari PT Multiguna Cipta Mandiri yang terletak di Jakarta. Berkonsep mewah klasik tapi tetap modern, hunian ini menawarkan kenyamanan, keamanan, dan fleksibilitas sekaligus. Rumah dekat Jakarta hanya 2 milyaran dengan fasilitas lengkap ini seperti halaman luas, tampilan dan teknlogi smart home menjadi incaran banyak orang.
Halaman luas yang bisa dialihfungsikan menjadi beragam macam ruangan seperti taman, playground, garasi, dan lain sebagainya adalah keuntungan yang agak sulit didapatkan di perumahan saat ini. Maka sebagai pengembang terpercaya, PT Multiguna Cipta Mandiri memikirkan berbagai kebutuhan konsumennya melalui penyediaan fasilitas yang memadai.
Tampilan smart home yang elegan dan modern, didukung dengan teknologi mutakhir memungkinkan penghuninya merasakan kenyamanan dalam beraktivitas. Selain itu fasilitas panel surya memungkinkan penghematan biaya dan mendukung gerakan pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah.
Berlokasi di area strategis dekat tol dan MRT, memudahkan mobilitas penghuninya kemana saja dan kapan saja. Berada di wilayah bebas banjir sehingga meminimalisir adanya kerusakan dan ketidaknyamanan. Hal ini didukung dengan sistem penataan wilayah dan drainase yang baik.
Casa De Ramos hadir dalam dua tipe, yaitu tipe Jasmin dan tipe La Rosa. Dengan harga 2 milyaran Anda sudah bisa memiliki hunian mewah, modern beserta fasilitas lengkap yang mampu menghadirkan kenyamanan tak terhingga bagi penghuninya.
Dengan memilih KPR floating rate, Anda bisa mencicil hunian dengan suku bunga rendah ketika suku bunga BI mengalami penurunan. Penurunan ini akan memberikan keuntungan karena kewajiban yang harus dibayarkan berkurang.
Dengan demikian konsumen dapat memiliki hunian mewah dengan harga terjangkau serta legalitasnya terjamin. Karena itulah konsumen juga harus mengetahui cara menghitung floating rate KPR beserta keuntungannya.